merupakan singkatan dari Random Access
Memory ditemukan oleh Robert Dennard dan diproduksi secara besar - besaran oleh
Intel pada tahun 1968, jauh sebelum PC ditemukan oleh IBM pada tahun 1981. Dari
sini lah perkembangan RAM bermula. Pada awal diciptakannya, RAM membutuhkan
tegangan 5.0 volt untuk dapat berjalan pada frekuensi 4,77MHz, dengan waktu
akses memori (access time) sekitar 200ns (1ns = 10-9 detik).
Pada tahun 1987, RAM jenis FPM (Fast
Page Mode) diperkenalkan. FPM merupakan bentuk RAM yang paling kerap digunakan
dalam system komputer pada masa itu. FPM juga turut dikenali sebagai DRAM
(Dynamic Random Access Memory) sahaja. FPM menggunakan modul memori SIMM
(Single Inline Memory Module) 30 pin dan SIMM 72 pin.
Pada tahun 1995, perkembangan
teknologi maklumat telah menghasilkan modul memori yang seterusnya iaitu EDO
(Extended Data Out). EDO mirip dengan FPM, cuma ia diubahsuai sedikit untuk
membolehkan akses memori berturutan berlaku dengan labih pantas. Ini bermakna
‘pengawal memori’ boleh menjimatkan masa dengan mengurangkan beberapa langkah
dalam proses pengalamatan (addressing). EDO juga membolehkan CPU mengakses
memori 10% hingga 15% lebih pantas berbanding dengan FPM.
Pada tahun 1997 SDRAM diperkenalkan, dengan
clock speed (kecepatan putaran) 66 MHz, SDRAM ini mampu menghantarkan data
dengan kecepatan maksimal 533 MB/det. Lalu seiring dengan clock speed yang
bertambah kencang, kecepatan pengantaran datapun menjadi semakin cepat.Untuk
SDRAM dengan clock speed 133 MHz, data yang dihantarkan dapat mencapai 1,066
GB/det.
Pada tahun 1997 SDRAM diperkenalkan,
dengan clock speed (kecepatan putaran) 66 MHz, SDRAM ini mampu menghantarkan
data dengan kecepatan maksimal 533 MB/det. Lalu seiring dengan clock speed yang
bertambah kencang, kecepatan pengantaran datapun menjadi semakin cepat.Untuk
SDRAM dengan clock speed 133 MHz, data yang dihantarkan dapat mencapai 1,066
GB/det.
Pada tahun 1999 RDRAM diperkenalkan,
RDRAM lebih banyak ditujukan untuk atau user lain yang memang sangat membutukan
memory berkecepatan tinggi.Kualitas yang dimiliki oleh RDRAM mengakibatkan
harganya sangat tinggi. Dan untuk mencarinya pun tidak semudah SDRAM atau DDR.
RDRAM menggunakan modul yang disebut RIMM. Berbeda dengan modul yang dimiliki SRAM
atau DDR yang menggunakan transfer data secara paralel pada data bus 64-bit.
RDRAM menggunakan transfer data secara serial pada data bus 16-bit.RDRAM yang
paling umum digunakan adalah RDRAM yang memiliki kecepatan 1,6 GB/det. RDRAM
ini lebih dikenal dengan sebutan RIMM1600.Sedangkan RDRAM yang menggunakan data
bus 16-bit saat ini sudah dapat mencapai kecepatan 2,4 GB/det
(RIMM2400).Sedangkan untuk jenisnya, RDRAM ada dua macam yang pertama adalah
yang bekerja pada data bus 16-bit dan yang kedua adalah RDRAM yang bekerja pada
data bus 32-bit. Jika RDRAM yang bekerja pada data bus 16-bit memiliki jumlah
pin sebanyak 184 pin dan diperuntukkan untuk sistem single-channel, maka RDRAM
yang bekerja pada data bus 32-bit memiliki jumlah pin sebanyak 242 pin, dan
diperuntukkan bagi sistem dual-channel. Serta satu lagi yang menjadi ciri khas
dari RDRAM adalah adanya fasilitas yang dapat menjaga agar memory tidak
panas.Sebenarnya dari performa mungkin tidak jauh berbeda, namun untuk beberapa
sistem menggunakan RDRAM akan sangat mendukung terlebih lagi server. Oleh sebab
itu, yang paling banyak menggunakan RDRAM adalah server.
Pada tahun 2000, DDR-SDRAM diperkenalkan. RAM ini merupakan inovasi daripada
SDRAM di mana ia menjanjikan DDR yang kali pertama muncul, memang memiliki
clock speed yang sama dengan SDRAM yaitu 100 MHz, tetapi meskipun sama
kecepatan pengantaran datanya jauh lebih besar DDR. Hal ini disebabkan dalam
satu putarannya DDR melakukan sekaligus dua pekerjaan (pengoperasionalan).
Berbeda pada SDRAM yang hanya melakukan satu pengoperasionalan. Hasilnya: pada
DDR dengan clock speed 100 MHz, data yang dihasilkan dapat mencapai 2,1 GB/det.
Nilai inilah yang menjadi alasan mengapa DDR ini disebut DDR dengan tipe
PC2100.
Sampai saat ini, nilai maksimal yang diakui oleh The JEDEC Solid State
Technology Association, sebuah asosiasi yang bertanggung jawab tentang standar
memory ini adalah nilai yang dimiliki oleh DDR400 PC3200, yaitu 3,2 GB/det.
Padahal saat ini ada beberapa produsen RAM yang menawarkan RAM dengan kecepatan
yang jauh lebih besar lagi. Seperti Corsair, Kingston, Mushkin, dan beberapa
produsen lainnya sudah ada yang berani menawarkan DDR dengan tipe PC3700 dan
PC4000 yang masing-masing sanggup menghantarkan data dengan kecepatan 3,7
GB/det dan 4 GB/det. Sayangnya, DDR ini masih sulit dicari di pasaran,
khususnya di Indonesia.
DDR dengan kecepatan tinggi tersebut sangat cocok digunakan untuk
kebutuhan-kebutuhan para gamers dan untuk para pengguna yang sangat sering
menggunakan sistem overclock. Karena DDR dengan kecepatan tinggi ini mampu
menangani pengoperasian yang membutuhkan panas tinggi, seperti penerapan
overclocking.
Pada tahun 2004 di perkenalkanlah DDR2 SDRAM, Energi: DDR2 membutuhkan energi
setengah lebih kecil dari energi yang dibutuhkan DDR biasa beroperasi, sehingga
dapat mengurangi panas pada komputer. Apalagi pada notebook yang secara
otomatis juga akan lebih menghemat baterai.
High clock speed: DDR2 menggunakan clock speed awal sebesar 400 MHz. Nilai ini
juga masih bisa di tingkatkan menjadi 800 MHz. Ketahanan: Dengan DDR2, Anda
dapat memiliki satu keeping 2 GB dan dipasangkan pada single bank module.
Karena daya tahan DDR2 masih lebih baik dari DDR biasa.
* Ukuran: Dari segi ukuran, DDR2 juga masih lebih kecil dibandingkan DDR biasa.
* Teknologi koneksi: DDR2 menggunakan teknologi koneksi yang dinamakan Ball
Grid Array (BGA), yang belum digunakan pada DDR biasa.
Dual Core adalah penggunaan dua buah inti (core) prosesor dalam sebuah kemasan
prosesor konvensional. Dual core (inti prosesor) ditempatkan pada sebuah CPU
untuk meningkatkan kinerjanya. Setiap core ini tidak lebih cepat dibanding CPU
biasa dengan clockspeed yang sama, tetapi semua proses perhitungan dibagi
kepada 2 inti prosesor tersebut.
Logikanya, menggunakan prosesor multi-core akan mempercepat perhitungan
algoritma yang dikerjakan sebuah sistem PC. Diibaratkan, berpikir sebuah
pekerjaan dengan menggunakan dua otak, tentunya pekerjaan itu akan lebih cepat
selesai. Produsen prosesor terkemuka di dunia (Intel dan AMD), mengembangkan
teknologi dual core ini karena tuntutan aplikasi-aplikasi yang semakin tinggi
atas prosesor yang memiliki tingkat komputasi yang tinggi. Karena pengembangan
prosesor dengan menggunakan satu inti sudah mulai stagnan, maka mulai
dikembangkan prosesor yang memiliki inti prosesor lebih dari satu.
CORE 2 DUO Pada tahun 2006 di luncurkanlah Intel Core 2 Duo yang pertama diberi
kode nama Conroe. Processor ini dibangun dengan menggunakan teknologi 65 nm dan
ditujukan untuk penggunaan desktop menggantikan jajaran Pentium 4 dan Pentium
D. Bahkan pihak Intel mengklaim bahwa Conroe mempunyai performa 40% lebih baik
dibandingkan dengan Pentium D yang tentunya sudah menggunakan dual core juga.
Core 2 Duo hanya membutuhkan daya yang lebih kecil 40% dibandingkan dengan
Pentium D untuk menghasilkan performa yang sudah disebutkan di atas.
Processor yang sudah menggunakan core Conroe diberi label dengan “E6×00”.
Beberapa jenis Conroe yang sudah beredar di pasaran adalah tipe E6300 dengan
clock speed sebesar1.86 GHz, tipe E6400 dengan clock speed sebesar 2.13 GHz,
tipe E6600 dengan clock speed sebesar 2.4 GHz, dan tipe E6700 dengan clock
speed sebesar 2.67 GHz. Untuk processor dengan tipe E6300 dan E6400 mempunyai
Shared L2 Cache sebesar 2 MB, sedangkan tipe yang lainnya mempunyai L2 cache
sebesar 4 MB. Jajaran dari processor ini memiliki FSB (Front Side BUS) sebesar
1066 MT/s (Megatransfer) dan daya yang dibutuhkan hanya sebesar 65 Watt TDP
(Thermal Design Power).
Quad core Altair FX perlu F1207+ (29 Nov
Inquirer)
AMD QuadCore akan diberi nama Altair FX, mengunakan paket F1207+ dan board
baru. Fitur CPU mengunakan dual 4×8 dengan HT3.0. Procesor juga memiliki L3
2MB, DDR2 sampai 1066Mhz. Fitur HT3.0 memiliki peak 20.8GB/s sebagai generasi
ke 2 dari I/O di PCIe Gen2.
Pada 1999 dua perusahaan besar
microprocessor INTEL dan AMD bersaing ketat dalam meningkatkan kecepatan clock
pada CPU. Namun menemui hambatan, karena ketika meningkatkan memory bus ke 133
Mhz kebutuhan Memory (RAM) akan lebih besar. Dan untuk menyelesaikan masalah
ini maka dibuatlah DDR RAM (double data rate transfer) yang awalnya dipakai
pada kartu grafis, karena sekarang anda bisa menggunakan hanya 32 MB untuk
mendapatkan kemampuan 64 MB. AMD adalah perusahaan pertama yang menggunakan DDR
RAM pada mothe
Ketika memori jenis DDR (Double Data
Rate) dirasakan mulai melambat dengan semakin cepatnya kinerja prosesor dan
prosesor grafik, kehadiran memori DDR2 merupakan kemajuan logis dalam teknologi
memori mengacu pada penambahan kecepatan serta antisipasi semakin lebarnya
jalur akses segitiga prosesor, memori, dan antarmuka grafik (graphic card) yang
hadir dengan kecepatan komputasi yang berlipat ganda.
Perbedaan pokok antara DDR dan DDR2
adalah pada kecepatan data serta peningkatan latency mencapai dua kali lipat.
Perubahan ini memang dimaksudkan untuk menghasilkan kecepatan secara maksimum
dalam sebuah lingkungan komputasi yang semakin cepat, baik di sisi prosesor
maupun grafik.
Selain itu, kebutuhan voltase DDR2 juga menurun. Kalau pada DDR kebutuhan
voltase tercatat 2,5 Volt, pada DDR2 kebutuhan ini hanya mencapai 1,8 Volt.
Artinya, kemajuan teknologi pada DDR2 ini membutuhkan tenaga listrik yang lebih
sedikit untuk menulis dan membaca pada memori.
Teknologi DDR2 sendiri lebih dulu digunakan pada beberapa perangkat antarmuka
grafik, dan baru pada akhirnya diperkenalkan penggunaannya pada teknologi RAM.
Dan teknologi DDR2 ini tidak kompatibel dengan memori DDR sehingga
penggunaannya pun hanya bisa dilakukan pada komputer yang memang mendukung
DDR2.
RAM DDR3 ini memiliki kebutuhan daya
yang berkurang sekitar 16% dibandingkan dengan DDR2. Hal tersebut disebabkan
karena DDR3 sudah menggunakan teknologi 90 nm sehingga konsumsi daya yang
diperlukan hanya 1.5v, lebih sedikit jika dibandingkan dengan DDR2 1.8v dan DDR
2.5v. Secara teori, kecepatan yang dimiliki oleh RAM ini memang cukup memukau.
Ia mampu mentransfer data dengan clock efektif sebesar 800-1600 MHz. Pada clock
400-800 MHz, jauh lebih tinggi dibandingkan DDR2 sebesar 400-1066 MHz (200- 533
MHz) dan DDR sebesar 200-600 MHz (100-300 MHz). Prototipe dari DDR3 yang
memiliki 240 pin. Ini sebenarnya sudah diperkenalkan sejak lama pada awal tahun
2005. Namun, produknya sendiri benar-benar muncul pada pertengahan tahun 2007
bersamaan dengan motherboard yang menggunakan chipset Intel P35 Bearlake dan
pada motherboard tersebut sudah mendukung slot DIMM.